Rabu, 06 April 2016



PERBEDAAN BANK UMU M, BANK UMUM SYARIAH, UNIT USAHA SYARIAH, BPR, dan BPRS BERDASARKAN PERATURAN BANK INDONESIA”
UU PBI
PERIZINAN
11/1/PBI/2009 BANK UMUM
1.      memperoleh izin dari Bank Indonesia selaku bank sentral
2.      adanya 2 tahap mengenai perizinan bank umum yaitu tahap persetujuan mengenai persiapan pendirian bank, dan pemberian izin usaha yakni izin usaha yang di berikan untuk melakukan kegiatan usaha setelah persiapan selesai di lakukan. Selama belum mendapatkan izin tersebut dilarang melakukan pendirian bank
3.      modal utama minimal yaitu  3 triliun
4.      bank harus milik WNI/Badan hukum Indonesia
5.      WNI bekerjasama dengan WNA atau WNA menjalin kemitraan dengan kepemilikan saham maksimal 99% dari modal awal setoran bank


11/3/PBI/2009 BANK UMUM SYARIAH
1.      memperoleh izin dari Bank Indonesia
2.      Bentuk badan hukumnya adalah perseroan terbatas
3.      modal utama minimal 1 triliun
4.      milik WNI
5.      WNI bekerjasama dengan WNA atau WNA menjalin kemitraan dengan maksimal saham 99%.
6.      pemerintah daerah
7.      Calon anggota DPS harus mendapat rekomendasi dari MUI
8.      Pencabutan izin usaha atas permintaan bank
11/10/PBI/2009 UNIT USAHA SYARIAH
1.      memperoleh  izin dari Bank Indonesia dalam bentuk izin usaha valuta asing
2.      BUK yang memiliki UUS telah mendapatkan persetujuan untuk melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing
3.      Memiliki daftar calon nasabah yang melakukan transaksi dengan valuta asing
4.      Rencana pembukuan, perubahan status, pemindahan alamat, dan atau menutup kantor UUS (Kantor cabang syariah, kantor cabang pembantu syariah, kantor kas syariah, kantor fungesional syariah, kantor pelayanan kas syariah) wajib di cantumkan dalam rencana bisnis UUS
5.      modal kerja UUS minimal 100 milyar
6.      modal kerja harus disisihkan dalam bentuk tunai
7.      Proses pencabutan izin usaha UUS atas permintaan BUK yang  memiliki UUS di lakukan melalui dua tahap yaitu: persetujuan persiapan pencabutan izin usaha dan pencabutan usaha. Permohonan persetujuan persiapan pencabutan izin usaha dan permohonan izin usahaUUS di ajukan oleh BUK yang memiliki UUS kepada bank indonesia di sertai dengan dokumen

8/26/PBI/2006 BPR
1.      milik WNI, Badan hukum milik WNI
2.      pemerintah daerah
3.      WNI dan Badan Hukum dan Pemerintah Daerah
4.      modal minimal dirinci dari :
·         DKI Jakarta minimal 5 milyar
·         Provinsi Jawa, Bali, bekasi, Depok, Tanggerang,  minimal 2 milyar.
·         Selain Jawa-Bali minimal 1 milyar hal ini juga berlaku bagi kawasan Jawa-Bali selain ibukota provinsi.
·         500 juta bagi daerah diluar yang disebutkan diatas.
11/23/PBI/2009 BPRS
1.      milik WNI 100%  saham milik WNI
2.      milik WNI dan pemerintah daerah
3.      pemerintah daerah
4.      modal minimal,
·         2 milyar Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya dan Kabupaten/Kota Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi
·         1 milyar diluar kota provinsi yang dicantumkan diatas
·         500 juta di wilayah diluar yang disebutkan diatas.

UU PBI
DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, DAN PEJABAT EKSEKUTIF
11/1/PBI/2009 BANK UMUM
1.      Dalam upaya memelihara perbankan nasional yang sehat dan kuat di perlukan penyesuaian kebijakan perbankan yang di harapkan dapat meningkatkan dan memperkokoh pertahanan perbankan nasional
2.      memiliki pengalaman dan keahlian dibidang perbankan dan mampu mengembangkan operasional bank
3.      tidak pernah vailit
4.      uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test).
5.      memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sebelum menduduki jabatannya
6.      Bank yang memanfaatkan Tenaga Kerja Asing wajib mengikuti persyaratan dan tata cara pemanfaatan Tenaga Kerja Asing sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku.
7.      Pengangkatan, pemberhentian, atau penggantian Pejabat Eksekutif wajib dilaporkan oleh Bank kepada Bank Indonesia paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah tanggal pengangkatan, pemberhentian, atau penggantian efektif.
11/3/PBI/2009 BANK UMUM SYARIAH
1.      Anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi wajib memenuhi tidak terdaftar dalam orang tercela dalam bidang perbankan sesuai dengan yang di tetapkan BI dan memiliki kemampuan dalam  menjalankan tugasnya dan memiliki integritas yang baik
2.      uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test).
3.      Jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang 2 (dua) anggota dewan komisaris, jumlah direksi bank skurang-kurangnya 3 orang dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi
4.      satu dari dewan komisaris wajib tinggal di Indonesia
5.      Paling kurang 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen
6.      Anggota direksi di larang memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota direksi lain atau anggota dewan komisaris
7.      anggota direksi bersama-sama dilarang memiliki saham melebihi 25%
8.      tidak boleh memberikan kuasa kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas
11/10/PBI/2009 UNIT USAHA SYARIAH
1.      Penunjukan dan/atau penggantian Direktur yang bertanggung jawab penuh terhadap UUS (Direktur UUS) wajib dilaporkan oleh BUK paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah tanggal pengangkatan dan/atau penggantian efektif
2.      Direktur dapat merangkap tugas BUK selama tidak ada benturan
3.      Direktur UUS wajib mengikuti proses wawancara
8/26/PBI/2006 BPR
1.      wajib memenuhi persyaratan kopetensi, integritas, dan reputasi keuangan
2.      paling sedikit 50% anggota Dewan Komisaris berupa pengetahuan dan/atau pengalaman di bidang perbankan dan pengalaman minimal 2 tahun
3.      Anggota Direksi paling sedikit berjumlah 2  orang
4.      pendidikan formal paling rendah setingkat D-3 atau Sarjana Muda atau telah menyelesaikan paling sedikit 110 SKS dalam pendidikan S-1.
5.      Anggota Direksi wajib memiliki sertifikat kelulusan dari Lembaga Sertifikasi
11/23/PBI/2009 BPRS
1.      wajib memenuhi persyaratan kopetensi, integritas, dan reputasi keuangan
2.      Dewan Komisaris wajib mendorong Direksi BPRS untuk memenuhi prinsip kehati-hatian dan Prinsip Syariah
3.      Dewan Komisaris paling sedikit 2 orang dan paling banyak 3 orang
4.      satu anggota dewan komisaris wajib berdomisili di dekat kantor BPRS
5.      Direktur utama minimal 2 tahun berpengalaman di pendanaan atau pembiayaan di perbankan syariah
6.      3 tahun sebagai direksi atau setingkat dengan direksi di lembaga keuangan mikro syariah.

UU PBI
PEMBUKAAN KANTOR CABANG
11/1/PBI/2009 BANK UMUM
1.      Harus memiliki izin dari Bank Indonesia dalam pembukaan kantor cabang
2.      jenis kantor yang semula kantor cabang, kantor di bawah cabang di tambahkan dengan kantor wilayah yaitu kantor yang membantu kantor pusat bank melalui fungsi administrasi dan koordinasi terhadap beberapa kantor cabang di wilayah tertentu
3.      rencana pembukaan KC di cantumkan dalam rencana bisnis bank (RBB) dan pelaksanaan pembukaan kantor tersebut di laporkan dalam laporan realisasi RBB
4.      rencana pembukaan kegiatan pelayanan kas antara lain kas keliling, paiment point dan ATM, di cantumkan dalam RBB dan pelaksanaan pembukaan tersebut di laporkan dalam laporan realisasi bank
11/3/PBI/2009 BANK UMUM SYARIAH
1.      pembukaan kantor cabang (KC) mendapat izin dari pimpinan BI
2.      pembukaan KC dicantumkan dalam  recana bisnis Bank
3.      pelaksanaan pembukaan KC paling lambat 10 hari setelah penerbitan perizinan.
11/10/PBI/2009 UNIT USAHA SYARIAH
1.      Pembukaan KCS dapat beralamat yang sama dengan kantor cabang atau kantor cabang pembantu BUK, sepanjang memenuhi persyaratan tertentu
2.      UUS wajib melaksanakan pembukaan KCS dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal izin diberikan.
3.      Pelaksanaan pembukaan KCS wajib dilaporkan oleh UUS paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah tanggal pembukaan.
4.      Pembukaan KCS hanya dapat dilakukan dengan izin Bank Indonesia.
5.      Rencana pembukaan KCS harus dicantumkan dalam rencana bisnis UUS.
8/26/PBI/2006 BPR
1.      BPR hanya bisa dapat membuka Kantor Cabang di wilayah Provinsi yang sama dengan kantor pusatnya atas izin Bank Indonesia
2.      Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Kabupaten atau Kota Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Karawang ditetapkan sebagai satu wilayah Provinsi untuk keperluan pembukaan Kantor Cabang.
11/23/PBI/2009 BPRS
1.      Pembukaan Kantor Cabang hanya dapat dilakukan dengan izin Bank Indonesia.
2.      berlokasi dalam 1 (satu) wilayah propinsi yang sama dengan kantor pusatnya;
3.      telah tercantum dalam rencana kerja tahunan BPRS
4.      didukung dengan teknologi sistem informasi yang memadai
5.      menambah modal disetor paling kurang sebesar 75% (tuju puluh lima persen) dari ketentuan modal minimal BPRS sesuai dengan lokasi pembukaan Kantor Cabang.

UU PBI
PERUBAHAN NAMA BANK
11/1/PBI/2009 BANK UMUM
1.      memenuhi ketentuan undang-undang yang berlaku
2.      penggunaan nama baru dari instansi berwenang wajib mengajukan permohonan kepada Bank Indonesia mengenai penetapan penggunaan izin usaha yang dimiliki untuk Bank dengan nama yang baru
3.      diajukan oleh Bank kepada Bank Indonesia paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah perubahan nama disertai dengan alasan perubahan nama dan akta perubahan Anggaran Dasar yang telah disetujui oleh instansi berwenang
4.      Pelaksanaan  perubahan nama Bank wajib diumumkan dalam surat kabar yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah tanggal persetujuan Bank Indonesia.
11/3/PBI/2009 BANK UMUM SYARIAH
1.      Perubahan nama Bank wajib dilakukan dengan memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan mendapat persetujuan dari BI
2.      Permohonan diajukan oleh Bank kepada Bank Indonesia paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah perubahan nama disertai dengan dokumen pendukung
11/10/PBI/2009 UNIT USAHA SYARIAH
1.      UUS wajib mencantumkan secara jelas nama dan jenis status kantor pada masing-masing kantornya.
2.      UUS wajib mencantumkan logo iB pada masing-masing kantor, Layanan Syariah dan Kegiatan Pelayanan Kas Syariah
3.      meminta izin ke Bank Indonesia
8/26/PBI/2006 BPR
1.      mengajukan permohonan ke Bank Indonesia mengenai  perubahan nama
2.      mengumumkan perubahan nama kepada masyarakat paling lambat 20 hari sejak tanggal persetujuan dari Bank Indonesia.
3.      menyampaikan bukti pengumuman ke Bank Indonesia paling lambat 10 hari setelah pengumuman itu dilakukan
11/23/PBI/2009 BPRS
1.      diajukan oleh Direksi BPRS paling lambat 30 hari setelah perubahan nama mendapat persetujuan dari instansi berwenang
2.      sesuai uu yang berlaku dan melakukan permohonan perubahan nama ke Bank Indonesia
3.      diumumkan maksimal 10 hari setelah diizinkan oleh Bank Indonesia

UU PBI
PENCABUTAN IZIN USAHA ATAS KEINGINAN PEMEGANG SAHAM
11/1/PBI/2009 BANK UMUM
1.      Gubernur Bank Indonesia dapat mencabut izin usaha Bank
2.      Bank yang dapat dimintakan pencabutan izin usahanya tidak sedang ditempatkan dalam pengawasan khusus Bank Indonesia
3.      Pencabutan izin usaha atas permintaan pemegang saham Bank hanya dapat dilakukan oleh Bank Indonesia apabila Bank telah menyelesaikan kewajibannya kepada seluruh nasabah dan kreditur lainnya
4.      melakukan rapat umum semua anggota membahas risalah penutupan Bank dan disertai alasan yang tepat
11/3/PBI/2009 BANK UMUM SYARIAH
1.      berdasarkan rapat pemegang saham
2.      harus clear dalam memenuhi kewajiban bank terhadap segala urusan seperti nasabah
3.      Apabila Bank telah menyelesaikan kewajibannya kepada seluruh nasabah, Direksi mengajukan permohonan pencabutan  izin usaha bank kepada Bank Indonesia disertai dengan adanya  dokumen pendukung bank
11/10/PBI/2009 UNIT USAHA SYARIAH
1.      mendapatkan izin dari Bank konvensional yang menjalani UUS
2.      sudah memenuhi kewajiban terhadap nasabah dan aktor di dalam UUS
8/26/PBI/2006 BPR
1.      tidak ada ketentuan dalam hal ini yang mengatur BPR dalam pencabutan izinnya
11/23/PBI/2009 BPRS
1.      sama seperti BPR di BPRS juga terdapat hal yang sama mengenai pencabutan izinnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar