Kasus Pencabulan Ayah Tiri terhadap Anaknya
Kasus dugaan pencabulan
kembali terjadi di Desa X, Kabupaten Tulungagung. Kali ini korbannya seorang
anak usia 9 tahun yang berinisial D, yang dicabuli oleh ayah tirinya sendiri
yaitu Y (36 tahun). Peristiwa tidak seronoh itu terjadi hampir setiap hari
ketika istrinya sedang tidak dirumah, kesempatan pencabulan itu dilakukan
dirumah dan diluar rumah”ujar D”.
Dalam satu hari anak
tersebut bisa dicabuli hingga 10 kali. Pelaku membuka paksa pakaiannya dan
menggesek-gesek alat fitalnya ke bagian kemaluan korban dari arah depan dan
belakang “ujar D”. Ibunya pun curiga dengan tingkah laku D yang kerap merasakan
sakit ketika buang air kecil, dan kerap pucat wajahnya atau sakit, dan cara
berjalannya menjadi tidak seperti biasanya.
Ibunya semakin curiga
dan menanyakan kepada D tetapi tetap tidak mengaku karena diancam oleh ayah
tirinya Y (36 tahun). Akhirnya secara diam-diam D diajak oleh ibunya ke suatu
Rumah Sakit untuk melakukan visum dan akhirnya setelah visum itu keluar
hasilnya menyatakan bahwa diagnosa
dokter menyatakan didaerah alat kelaminnya itu terdapat luka memar. Disimpulkan
oleh dokter bahwa itu pencabulan atau pemerkosaan sehingga anak itu dinyatakan
sudah tidak perawan lagi karena selaput daranya sudah rusak. Ibunya pun masih
diam dengan keadaan bingung.
Keesokan harinya Ibu
korban D pergi ke pasar, dan dalam hal yang sama ayah tirinya Y (36 tahun)
melakukan pencabulan lagi, D pun menangis dengan histeris. Tapi pencabulan itu
tidak berlangsung lama karena dipergoki oleh tetangganya dan ayah tiri Y (36
tahun) dihajar masa oleh para tetangganya dan dibawa ke kantor desa. Ibunya
yang ada dipasar syok diberitahu oleh tetangganya kalau Y (36 tahun) suaminya mencabuli anaknya dan
akhirnya ibunya tidak terima dan dibawa ke polres tersebut untuk diselidiki
kasus tersebut.
Jika melihat kasus yang
terjadi dan dikaitkan dengan pendapat Emile Durkheim maka dapat diketahui bahwa
dalam desa tersebut masuk dalam kelompok mekanik yang memiliki cirri-ciri
sebagai berikut:
·
Paguyuban (Berkelompok)
Ini dapat terlihat dari
kepedulian antar masyarakatnya yang masih sangat kuat
·
Homogen (Sama)
Istilah yang digunakan
untuk menunjukkan bahwa suatu hal tersebut adalah sama baik (sifatnya, tingkah
lakunya dan karakteristiknya). Hal inilah yang terlihat dari masyarakat yang
memiliki sifat homogen
·
Represif
Meskipun dalam kasus
yang terjadi adanya sikap balas dendam secara fisik tetapi dengan tidak adanya
penekanan, sudah cukup menggambarkan apa
yang dirasakan satu orang dirasakan juga oleh orang lain.